Translate

Monday, October 31, 2011

Pemuja Tuhan


Ketika Allah ingin memilih seseorang yang dapat dipercayai-Nya untuk menjabat sebagai seorang raja, mahkota, kekuasaan dahsyat, kuasa besar, kekayaan yang luar biasa, termasyhur di seluruh dunia, urapan itu berlipat ganda dan hubungan surgawi, siapa yang Ia pilih?

Ia memilih seorang penyembah! Mengapa Allah memilih dari seluruh orang itu seorang penyembah untuk jabatan tertinggi di bangsa Israel?

"Aku mengasihi orang yang mengasihi Aku.." (Ams 8:17)

"Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" (II Tim 2:19)

Penyembah yang benar adalah kekasih yang benar - kekasih Allah. Tuhan adalah yang pertama, tertinggi, dan kasih yang kekal baginya. Allah tahu bahwa orang yang benar-benar mengasihi-Nya, ingin selalu dekat dengan-Nya, mendengarkan-Nya. Sebagai seorang kekasih yang menanggapi penuh orang yang ia kasihi, penyembah yang benar hidup untuk menyenangkan Allah - ia hidup untuk Allah.

"Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikkan pekerjaan-Nya."(Yoh 4:34)

Daud adalah orang yang berkenan di hati Allah. Itulah sebabnya Allah memilih Daud penyembah yang benar bagi Allah. Kekasih yang benar-benar menghargai hubungan intim dengan Allah diatas segalanya - sebagai raja! Sesungguhnya, Daud mengasihi Allah dengan seluruh hatinya. Allah tahu bahwa Daud akan melakukan seluruh kehendak-Nya dan melalui Daud, rencana ilahi dan tujuan-Nya akan terus di bawa dengan setia dan terlaksana. Oleh karena itu, Allah mengangkat Daud dari seorang gembala domba menjadi seorang raja yang ditinggikan di seluruh bangsa Israel.

"Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan dihati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku."(Kis 13:22)

Allah mengasihi para penyembah. Salah satu hal yang Allah ungkapkan dan khususkan dalam mencari "penyembah yang benar...karena Bapa sedang mencariorang (siapa yang menyembah-Nya di dalam roh dan kebenaran) untuk menyembah-Nya. "(Yoh 4:23). Hari ini, Ia masih sedang mencari penyembah-penyembah, seperti Abraham, yang berani memberikan segalanya, dengan tidak menyembunyikanya dari Allah. Abraham sebenarnya seorang contoh penyembah yang benar. Ketaatanya untuk memberikan apa yang sangat dikasihinya kepada Allah - Isak, anak kesayangannya dan satu-satunya - adalah suatu tindakan yang menyenangkan Allah di atas segala-galanya. Ini adalah pengorbanan kasih, yaitu menyembah yang benar.

Seorang yang memiliki banyak talenta atau keahlian-pun belum tentu menjadi seorang penyembah yang benar. Menyembah yang benar muncul dari hubungan yang intim dengan Allah. Ini datang dari hati yang mengenal Allah dan menerima waktu dari-Nya. Penyembah yang benar sebenarnya memiliki kasih yang mengenal Allah dan mengasihi-Nya dengan sepenuh hati. Inilah janji Allah kepada orang-orang yang mengasihi-Nya. Amin

Sumber: " Kuasa Penyembahan Profetik"; David Swan

Wednesday, September 14, 2011

Masuklah Lewat Pintu Tuhan


Masuklah melalui pintu yang sesak itu

Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St.Aloysius Gonzaga, biarawan, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
  • Pada masa yang ditandai dengan kecepatan perkembangan dan pertumbuhan teknologi saat ini ada kecenderungan orang untuk melakukan segala sesuatu secepat mungkin, karena ada motto ' siapa cepat dapat, siapa terlambat tersesat'. Memang kalau hal itu dikenakan dalam mengikuti perkembangan teknologi benar adanya, tetapi jika dikenakan dalam kehidupan lainnya malapetaka buahnya, misalnya ada muda-mudi yang ingin cepat-cepat menikmati gairah seksual dengan hubungan seksual, ada pelajar atau mahasiswa  ingin cepat-cepat lulus dan untuk itu 'membeli nilai', ada orang ingin cepat  kaya dengan korupsi, dst…Mereka berusaha menempuh jalan bebas hambatan, menuju ke kenikmatan sesaat, yang berakhir dengan malapetaka atau celaka. Sabda Yesus hari ini mengingatkan dan mengajak kita semua untuk hidup dan bertindak mengikuti proses yang benar, sebagaimana dikehendaki oleh Tuhan.  "Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya", demikian sabda Yesus. Sabda Yesus ini kiranya menjiwai motto UNESCO dalam memasuki Millenium Ketiga, yaitu "learning to learn, learning to be, learning to do, learning to live together". Semangat belajar terus-menerus melalui proses benar dan baik, itulah yang harus kita hayati dalam cara hidup dan cara bertindak kita setiap hari. Secara khusus kami berharap kepada rekan muda-mudi, siswa-siswi/pelajar maupun mahasiswa-mahasiswi untuk dengan semangat belajar mengkuti proses kehidupan. Para siswa-siswi/pelajar dan mahasiswa-mahasiswi hendaknya dalam belajar lebih mengutamakan agar terampil belajar. Rekan muda-mudi kami harapkan dalam bergaul lebih diutamakan agar terampil bergaul. Jauhkan semangat atau budaya instant alias cepat-cepat atau tergesa-gesa. Ikuti dan telusuri proses kehidupan dengan sabar, tekun, matiaraga, pengorbanan dan perjuangan, sesuai dengan kehendak Tuhan. Santo Aloysius Gonzaga yang kita kenangkan hari ini kiranya dapat menjadi teladan bagi generasi muda dalam mengkuti proses pembelajaran kehidupan.
  • "Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu."(Kej 13:7), demikian firman Tuhan kepada Abram.  Baiklah firman Tuhan kepada Abram ini kita jadikan bahan permenungan atau refleksi kita bersama sebagai umat beriman. Kita semua memiliki cita-cita, dambaan atau harapan untuk hidup bahagia, damai sejahtera, sehat wal'afiat lahir maupun batin; maka baiklah kita jalani dengan baik, benar dan tekun segala sesuatu yang harus kita lalui agar kita dapat hidup bahagia, damai sejahtera, sehat wal'afiat. Di dalam kehidupan dan kerja bersama ada aneka tata tertib yang harus kita lakukan atau hayati, ada petunjuk atau arahan praktis yang sering disampaikan kepada kita, maka hendaknya semuanya itu kita hayati secara utuh. Semangat yang menjiwai semua tata tertib hemat kami adalah cintakasih, dengan harapan atau sasaran agar siapapun yang menghayati tata tertib tersebut kemudian dapat hidup saling mengasihi. Kasih sungguh panjang, lebar, dalam dan luas alias tak terbatas, dan kita semua dipanggil untuk saling mengasihi sampai mati. Karena begitu panjang, lebar, dalam dan luas cintakasih, maka kiranya tidak ada orang di dunia ini yang secara sempurna dalam saling mengasihi, kita semua serba terbatas. Maka dengan ini kami mengajak kita semua untuk saling mengasihi dengan rendah hati, yang secara konkret pada masa kini kiranya perlu diperdalam dan ditingkatkan sikap hidup yang senantiasa siap sedia untuk dikasihi. Dikasihi berarti antara dituntun, dibimbing, dibina, dididik, dst.. termasuk juga ditegor, dikritik, dimarahi, dilecehkan dst.. Siap sedia dikasihi itulah yang hendaknya kita hayati dan sebarluaskan dalam cara hidup dan cara bertindak kita setiap hari.