Translate

Tuesday, August 7, 2012

Visi dan Misi GBI Gatot Subroto

1988
Tanggal 4 September kebaktian perdana GBI Jl. Gatot Subroto (dahulu bernama GBI. Bethany) diadakan.
1989-1993
Wadah-wadah mulai dibuka. Gereja bergerak kuat dalam urapan pujian & penyembahan.Sampai pertengahan tahun 1993 terdapat 16 gereja yang berdiri. Tahun-tahun perintisan. Tuhan menghendaki pendirian gereja yang berpolakan: adakan beberapa kali kebaktian Praise & Worship, setelah ada peneguhan lebih lanjut, dirikan gereja di tempat/kota itu.
1993
Tuhan memberikan visi di dalam Yesaya 54:2-3, “Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! Sebab engkau akan mengembang ke kanan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota sunyi.”
1994
Tahun 1994 adalah tahun penggenapan visi yang Tuhan beri di tahun 1993 dalam Yesaya 54: 2-3 menjadi tema utama. Tahun ini merupakan tahun persiapan:
  • Mempersiapkan Pasukan Doa Syafaat
  • Memulai doa puasa setiap hari Sabtu (dimulai pada tgl. 5 Maret)
  • Mempersiapkan Family Altar (kelompok sel)
Pada tahun ini Pasukan Doa mulai dibentuk.
1995
Tuhan memberikan visi di dalam Yesaya 56:7, “Mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.”

1996
Visi Rumah Doa menjadi tema utama. Tuhan menghendaki umat-Nya untuk menjadi rumah doa. Kotbah-kotbah dan seminar-seminar doa diadakan.

1997
Tahun 1997 adalah tahun misi dan penginjilan. Prof. Peter Wagner seorang pakar mengenai pertumbuhan gereja menyimpulkan dalam sebuah bukunya bahwa pertumbuhan gereja yang paling efektif adalah dengan membuka gereja-gereja baru. (Gereja-gereja baru ini merupakan “rumah-rumah doa” / pangkalan doa). Kejadian Mei 1997 yang mengguncangkan kota Jakarta menjadikan umat semakin menjadi rumah doa.Pertengahan tahun kami mulai membentuk kubu-kubu doa. Kubu-kubu doa dibentuk di kelompok-kelompok sel (FA) untuk pertahanan wilayah RT / RW / Kelurahan setempat, untuk menduduki dan memenangkan wilayah tsb bagi Kristus dan menjadikan jemaat Rumah Doa. Kubu Doa bersifat ringkas dan fleksibel. Dari satu kelompok sel (FA) dapat dibentuk 2 atau 3 kubu doa.

1998
Menuai dalam kasih.
Tuhan memberikan tujuh strategi penuaian:
  • Unity
  • Memperhatikan yang kekurangan
  • Mendoakan bangsa-bangsa
  • Jangan takut
  • Pergi, injak, kumpulkan orang dan ajak berdoa
  • Banyak berdiam diri dan berdoa
  • Menjadi murid Kristus
  • Doa menjadi awal dan prioritas untuk penuaian.
Tahun 1998 Menara Doa (Watch Tower) mulai dirintis pendiriannya. Konvokasi doa di Jerusalem th. 1998 yang dihadiri oleh bangsa-bangsa memberikan kesimpulan bahwa tanpa Menara Doa (Rumah Doa 24 jam) tidak akan terjadi penuaian. September 1998 kami memulainya dengan satu Menara Doa 24 jam yang bertempat di gedung BHS, lantai 25, Gajah Mada – Kota.

1999
Tuntunan Tuhan adalah:
  • Persiapkan bahtera kehidupan
  • Menara Doa (tempat tinggi, intim 24 jam, unity)
Memasuki tahun ini diawali dengan doa puasa 40 hari. Tuhan menghendaki untuk masuk perhentian / berdiam diri dan memikirkan perkara yang di atas bukan yang di bumi.
Ada 3 hal yang harus diperhatikan pada tahun ini :
  • Penuaian jiwa besar-besaran
  • Goncangan yang besar
  • Hidup berjaga-jaga
Sasaran penuaian: Bani Kedar dan Nebayot (Yes 21: 13-16).
Pola penuaian di akhir jaman:
  • Kemuliaan Tuhan memenuhi gereja-Nya (Ef 5:18-21, Yoh 17:21)
  • Pray, Praise & Worship
  • Bangkit dan menjadi terang (Yes 60:1)
  • Miliki pikiran dan perasaan Kristus (Flp 2:5)
  • Tuhan akan turun di hadapan seluruh bangsa agar mereka memiliki rasa takut akan Tuhan
Pesan Konvokasi Jerusalem 2001: Deeper Intimacy (intim lebih lagi dengan Tuhan).

2000
Visi tahun ini adalah “Tahun pelipatgandaan, Tahun Mukjizat, Tahun tidak ada yang mustahil bagi orang percaya”, bagi kita yang sudah melakukan apa yang terbaik, yaitu duduk di kaki Yesus seperti Maria untuk mendengarkan apa yang dikatakan Tuhan. Duduk diam di kaki Yesus artinya menanti-nantikan Tuhan. Di dalam Yesaya 40:31, “…orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali…”.

2001
Pesiapan umat yang layak, hidup intim dengan Tuhan menjadi hal yang utama, di dalam Wahyu 2:1-5, Tuhan kembali mengingatkan kita kepada kasih mula-mula agar kita dapat mengalami hujan awal dan hujan akhir, yaitu mereka yang begitu haus dan lapar akan kebenaran, yang selalu memburu hadirat Tuhan, memburu firman Tuhan dan meresponinya.Kita juga memperoleh janji Tuhan yang ada di dalam 1 Korintus 2:9, “…Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia”

2002
Penuaian Jiwa Beribu-ribu Laksa, tiga senjata Allah yang harus kita pergunakan untuk memasuki penuaian jiwa beribu-ribu laksa, seperti dalam Wahyu 5:8-12, yaitu terdiri dari tersungkur menyembah Tuhan Yesus; Doa, Pujian dan Penyembahan; Menyanyikan nyanyian baru, seperti dalam Mazmur 40:4.

2003
Tahun 2003 adalah tahun pencanangan Transformasi bagi bangsa Indonesia dan tahun lawatan Tuhan. Seperti dalam Yoel 2:23, “Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim denagn adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu.”Tuhan sudah berbicara dan berjanji terjadi Transformasi untuk Indonesia, dan dalam Ulangan 11:13-14, “Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu.” Kita akan membangun Rumah Doa bagi segala bangsa di Bukit Sentul, yang akan memberi dampak kepada TRANSFORMASI INDONESIA.

2004
Visi Tuhan tahun 2004, Prepare The Way For The King Of Glory. Untuk mempersiapkan kedatangan Raja Kemuliaan kita harus semakin sungguh-sungguh dengan Tuhan, sesuai dengan pesan Tuhan dalam 2 Petrus 3:11-12, “…betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah…”

2005
Visi tahun 2005 adalah Tahun Kebangkitan Gereja.

2006
Visi tahun 2006 adalah Tahun Kesaksian Gereja, Penginjilan, Mujizat, Kemenangan, Peperangan Rohani.

2007
Visi tahun 2007 adalah Tahun Peperangan Rohani, Kesembuhan, Mujizat, Pertobatan.

2008
Visi tahun 2008 adalah Tahun Mujizat dan Kesembuhan
2009
Visi tahun 2009 adalah Tahun Mujizat dan Kesembuhan yang Kreatif
2010
Visi tahun 2010 adalah Tahun Pemulihan dan Kelimpahan

2011
Visi tahun 2011 adalah Tahun Multiplikasi dan Promosi

2012
Visi tahun 2012 adalah Tahun Multiplikasi dan Promosi Karena Perkenanan Tuhan

2013
Visi tahun 2013 adalah Tahun Pemulihan Seutuhnya.

2014
Visi Tahun 2014 adalah Tahun Kelimpahan dan Revival.

Tuesday, May 22, 2012

Peranan Roh Kudus Dalam Gereja

Asal mula gereja adalah dari amanat agung yang diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus kepada para murid sebelum naik kesorga (Mat. 28:19-20). Hasil dari ketaatan murid-murid menjalankan amanat agung adalah melahirkan gereja/jemaat di Yerusalem, Yudea, Samaria dan juga berbagai tempat di dunia (ujung-ujung dunia). Pada zaman para rasul gereja berkembang dengan pesat dan gereja berdampak bagi kota, sehingga banyak wilayah/kota yang dimenangkan. Apakah saat ini gereja sudah berdampak bagi kota? Apakah gereja hanya sibuk dengan urusan rumah tangganya masing-masing? Sudah waktunya bagi gereja Tuhan untuk bergandengan tangan dan mengutus orang-orang kudusnya untuk terjun dalam lingkungan, kota hingga bangsa.
Gereja atau pribadi orang percaya tidak dapat bergerak sendiri untuk memberkati sebuah kota, gereja memerlukan peran Roh Kudus. Hal ini terlihat didalam hidup dan karya pelayanan gereja mula-mula yang memperlihatkan peranan Roh Kudus yang begitu besar. Pada kitab Kisah Para Rasul, para murid Kristus begitu bersemangat dan dengan penuh keyakinan berani memberitakan bahwa Yesus adalahTuhan. Sebagai contoh adalah seorang murid Yesus yang bernama “Simon Petrus” ia adalah seorang yang penakut dan hidupnya pernah menyangkal Tuhan Yesus Kristus. Namun, ketika ia dipenuhi oleh Roh Kudus kehidupannya berubah menjadi seseorang yang luar biasa. Alkitab mencatat bahwa ketika Ia menyampaikan kabar baik (kebenaran) dalam waktu singkat 3.000 orang diselamatkan. Ketika gereja Tuhan berani menanamkan nilai-nilai kerajaan Allah dilingkungan kita berada, maka Roh Kudus akan memampukan kita untuk memberkati lingkungan, kota hingga bangsa melalui keberadaan kita. Tidak ada yang mustahil bagi gereja Tuhan untuk dapat berdampak bagi lingkungan, jika Roh Kudus berkuasa dalam hidupnya. Roh Kudus sanggup mengubahkan lingkungan yang kacau menjadi tertib, yang penuh kejahatan menjadi damai sejahtera dan menjamah serta mengubahkan dunia ini menjadi lebih baik.
Roh Kudus bias memberikan kita keberanian untuk hidup dalam kebenaran, member jalan keluar atas setiap masalah dan pergumulan, dan Roh Kudus jugalah yang memampukan kita untuk dapat memanifestasikan kuasa Tuhan di dalam lingkungan kita, sebab ada tertulis “ Tetapi Kamu akan menerima kuasa, kalau roh kudus turun atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiku di-Yerusalem dan diseluruh Yudea dan Samaria dan sampai keujung bumi” (K.P.Rasul 1:8). Dapatkah semua orang yang percaya kepada Tuhan menjadi dampak bagi kota? Yoel 2:28-29 mengatakan: “kemudian daripada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku keatas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapatkan mimpi, teruna-terunamu akan mendapatkan penglihatan-penglihatan. Juga keatas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan kucurahkan Roh-Ku hari itu.” Setiap orang percaya (baik orang tua,anak-anak dan semua generasi) akan dipakai oleh Tuhan dengan luar biasa karena Roh Kudus dicurahkan ke atas umat-Nya.
Karunia Roh Kudus akan memampukan kita untuk melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan bagi gereja-Nya. Di dalam injil Yohannes 3:34 “Siapa yang diutus Allah, dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya denga tidak terbatas”. Dan perlu kita sadari bahwa kita dapat memberkati kota ini, sebab Tuhan Telah mengaruniakan Roh Kudus – yaitu Roh yang penuh kuasa kepada gereja-Nya.

Peran Gereja Dalam Kota

Gereja City Harvest di singapore yang berdampak bagi kota
Kata “gereja” atau “jemaat” dalam bahasa Yunani adalah “ekklesia” dari kata “kaleo” artinyaaku memanggil/memerintahkan. Secara umum “ekklesia” diartikan sebagai perkumpulan orang-orang. Tetapi dalam konteks perjanjian baru kata ini mengandung arti khusus, yaitu pertemuan orang-orang pengikut Kristus sebagai jemaat untuk menyembah kepada Kristus. Sedangkan pengertian gereja secara theologies “ekklesia” adalah tubuh Kristus (Ep. 1:22-23). Dapat disimpulkan bahwa gereja bukan hanya berbicara tentang gedung atau suatu organisasi, tetapi gereja adalah organism orang percaya (pribadi orang percaya). Jadi, yang harus menjadi dampak bagi kota bukanlah gedung atau bangunan gereja dan bukan juga organisasinya, tetapi pribadi-pribadi orang percaya yang ada dalam gereja.
Menurut paradigm lama, gereja adalah “am” atau kudus, sehingga sebagian orang menafsirkan bahwa gereja tidak boleh berhubungan dengan hal-hal dalam dunia ini. Gereja menjadi eklusive, memisahkan diri dan tidak memberikan dampak sama sekali bagi lingkungan, kota dan bangsa. Namun, pada hari-hari terakhir ini, gereja (pribadi orang percaya) harus mengutus orang-orang kudusnya untuk terjun dalam 7 bidang ini (Keluarga, Gereja – Kerohanian, Pendidikan, Pemerintah dan Politik, Media Seni Hiburan dan Olahraga, Perdagangan – Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), oleh sebab itu gereja harus siap dan tanggap untuk mengutus orang-orang yang diperlengkapi dengan nilai-nilai kerajaan Allah kedalam dunia ini untuk menjadi garam dan terang dunia. Gereja juga harus terbuka, dinamis, dialogis pada situasi perkembangan dimasyarakat dengan sikap yang positif, kritis, kreatif dan realities untuk memberikan dampak yang besar bagi dunia ini. (Rom 1:14; 12:1-2; 1 Kor 9:19-23).
Gereja harus menanamkan nilai-nilai kerajaan diseluruh bidang yang ada dalam dunia ini. Di dalam injil Matius 6:10 “Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti disorga.” Ayat ini menegaskan agar hidup kita dapat menghadirkan kerajaan Allah didalam seluruh aspek yang ada dalam dunia ini. Tugas  siapakah ini? Jelas ini adalah tugas dari gereja. Kalau bukan tugas gereja, siapakah yang akan menghadirkan kerajaan Allah bagi dunia ini. Sebab, gereja adalah duta Allah dan gereja juga merupakan perpanjangan tangan Tuhan.

Gereja Yang Berdampak Bagi Kota

 Perlu kita sadari bahwa gereja adalah bagian dari kota yang ada di dalam sebuah provinsi dari suatu negara. Sebelum mengulas tentang gereja yang berdampak bagi kota, kita perlu mengetahui definisi kota dan gereja yang sesungguhnya. Menurut Wikipedia, Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri. Pengertian kota sebagaimana yang diterapkan di Indonesia mencakup pengertian “town” dan “city” (dalam bahasa inggris). Selain itu kota juga merupakan satuan administrasi Negara dibawah provinsi. Sedangkan, menurut kamus besar Bahasa Indonesia “kota” adalah daerah permukiman yang terdiri atas bangunan rumah yang merupakan kesatuan tempat tinggal dari berbagai lapisan masyarakat.

Posisi gereja berada didalam kota yang terdiri dari beragam lapisan masyarakat. Gereja tidak berdiri sendiri, namun berada dalam sebuah tatanan pemerintahan suatu kota atau suatu negara. Seharusnya focus gereja bukan hanya kepada jiwa-jiwa saja, tetapi gereja juga harus mengusahakan kesejahteraan kota dimana mereka ditempatkan (Yer 29:7) dan gereja harus memberikan dampak yang positif, sehingga dapat berdampak bagi kota hingga bangsa.
Untuk bisa memberikan dampak yang positif bagi kota maka ada hal yang harus dimiliki oleh sebuah gereja diantaranya  adalah :

Wednesday, May 16, 2012

Simbol tangan "Hand Sign"


Jika kita melihat majalah-majalah, video klip, konser musik, jumpa pers, hingga malam penganugrahan seringkali kita melihat para artis memberikan isyarat tangan A-Ok (okay) kepada para penonton atau kepada para fotografer saat hendak diambil foto. Bukan hanya para artis, tapi para politikus juga terkadang memberikan isyarat tangan (gestures) yang sama disela-sela pidato mereka atau saat berfose untuk pengambilan gambar. Mengapa mereka memperlihatkan isyarat tangan tersebut?. Apa yang salah dari isyarat tangan A-Ok, bukankah itu tanda biasa untuk mengatakan okay dalam bahasa isyarat?

A-Ok
A-Ok adalah sebutan lain untuk okay, isyarat ini dilakukan dengan menghubungkan ibu jari  dan jari telunjuk membentuk sebuah lingkaran sebagai isyarat untuk huruf “O”, sedangkan 3 jari lainnya menghadap keatas tanpa mengandung arti apa-apa. Huruf “O” tadi adalah isyarat untuk atau singkatan dari Ok (okay) yang mengandung arti setuju, siap, mau atau baiklah. Sedangkan istilah A-Ok sendiri baru dikenal/digunakan pada tahun 1961 oleh angkatan udara AS, sebab suara “O” dalam pengucapan okay tidak begitu jelas dalam transmisi radio, sehingga disisipkanlah huruf “A” sebelum mengucapkan okay menjadi A-okay atau A-Ok.
A-Ok/okay adalah isyarat penting dalam kehidupan manusia yang aktifitasnya tidak memungkinkan untuk berkomunikasi dengan ucapan, seperti para penyelam, teknisi mesin yang bekerja ditempat yang begitu bising, pilot, nahkoda, olahragawan atau aktifitas-aktifitas lain yang kondisinya berjauhan. Jadi, pada dasarnya isyarat tangan yang satu ini tidak ada masalah ataupun memiliki maksud-maksud tersembunyi yang terkandung didalamnya.
Namun sayang,iblis selalu menggunakan sesuatu yang baik untuk kepentinganya, seperi halnya isyarat tangan A-Ok ini. Isyarat yang tadinya merupakan isyarat yang membentuk huruf “O” ternyata diubah artinya oleh para pengikut iblis menjadi isyarat rahasia yang membentuk angka “666”, angka iblis. Mengapa bisa begitu ? Sebab memang isyarat A-Ok menyerupai bentuk 3 tumpukan angka “6”, seperti pada gambar dibawah ini:

Isyarat yang tadinya merupakan isyarat okay ini kini menjadi isyarat terselubung yang berarti ”isyarat tangan 666” atau”666 hand sign”. Ini adalah isyarat tangan okultik, terutama dalam bidang musik dan pemerintahan pengusung Tatanan Dunia Baru. Bukan hanya itu, isyarat ini ternyata mengandung banyak arti dalam praktek okultisme. Dalam Freemasonry, lingkaran yang terbentuk dari isyarat ini menunjukan dewa matahari dan pencarian Mason yang tak pernah berakhir untuk lebih banyak cahaya, selain itu isyarat ini juga dijadikan symbol dari alat kelamin wanita. Didalam agama hindu isyarat ini adalah lambang dari ”ketidakterbatasan” dan kesempurnaan. Dalam yoga (ritual seks) isyarat ini adalah tanda “ekstasi” , spiritual dan fisik. Dalam iluminati isyarat ini berarti ”Dia menyetujui” yaitu “dia” (tuhan mereka/Lucifer) menyetujui apa yang para iluminatus lakukan untuk menyatukan seluruh dunia, arti yang sama seperti kalimat yang terdapat di uang satu dolar AS “Annuit Coeptis” “Dia (Lucifer) menyetujui usaha-usaha kita. Dalam dunia okultisme atau para penyembah setan, 3 jari yang terangkat adalah lambang dari tritunggal tidak kudus,mereka adalah dewa matahari (Lucifer), Dewi/ibu bumi (Babel Besar) dan Antikris.

Tuesday, May 15, 2012

World Prayer Assembly ( WPA )

 
WPA 2012

Visi dan Misi 

Kami mengakui bahwa Allah bekerja dengan cara yang kuat di seluruh dunia. Akibatnya kami mengantisipasi hal berikut:
1.      Doa Majelis Dunia 2012 akan menjadi "gelombang baru" untuk strategis menghubungkan dan memberdayakan doa global dan gerakan misi. 5000-6000 pemimpin Kristen dari sampai 220 negara akan bergabung dengan Tuhan dan satu sama lain melalui doa bersatu, menyebabkan Roh yang terinspirasi tindakan untuk mengubah dunia kita.
2.      Majelis Doa Dunia sedang diatur dan co-host oleh pemimpin gerakan doa bahasa Indonesia dan Korea, dua kekuatan doa yang paling kuat di dunia, dengan dukungan jaringan doa internasional seperti Dewan Doa Internasional dan Global Day of doa.
3.      Tujuan akhir dari Majelis Doa Dunia adalah dua kali lipat: untuk melihat pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN memenuhi bumi seperti air yang menutupi dasar laut (Habakuk 2:14) dan mengalami pemenuhan doa Yesus bahwa pengikut-Nya menjadi satu, sehingga dunia akan tahu bahwa Dia adalah Pencipta dan Juruselamat (Yohanes 17:21).
4.      Tahun 2012 WPA akan belajar dari dan membangun apa Tubuh Kristus telah mengalami ledakan di seluruh dunia melalui upaya doa sejak Majelis Doa terakhir Internasional di Korea pada tahun 1984, dengan menghubungkan bersama doa, misi dan pelayanan pasar dari semua tradisi gereja, denominasi dan sosial lingkungan. Dalam semangat Kisah Para Rasul 13, bersama kita akan berusaha untuk mendengar dari Tuhan Gereja mengenai rencana-Nya untuk terlibat dan mengarahkan gerakan doa global. Tujuannya adalah untuk melihat setiap bangsa, kota dan daerah pedesaan di seluruh dunia menjadi penuh dengan syafaat yang sedang berlangsung dan Roh yang terinspirasi tindakan sampai nilai-nilai Kerajaan-Nya sepenuhnya terwujud.
5.      Doa jaringan dan pelayanan di seluruh dunia akan bertemu dengan mereka yang bekerja doa untuk transformasi dalam segala bidang masyarakat seperti pemerintah, bisnis pendidikan, / pasar, seni dan media. Pemimpin pelayanan akan belajar dari satu sama lain dan merencanakan strategi baru. Mereka akan mengkoordinasikan upaya mereka untuk memajukan penginjilan dunia dan tercapainya tak terjangkau. Mereka akan bekerja untuk menyalakan kebangunan rohani Gereja, serta juara keadilan sosial dan kemanusiaan - sehingga kemuliaan-Nya akan memenuhi bumi.
6.      Tahun 2012 WPA juga akan mendorong dan melayani untuk meluncurkan generasi berikutnya untuk menjadi pemimpin terdepan untuk doa global yang Kristus dan gerakan misi, sebagai anak-anak dan pemuda mengambil posisi mereka sebagai mitra setara dalam memimpin acara ini.
7.      Dalam pemenuhan doa Yesus dalam Yohanes 17, WPA akan bersatu sebagian besar Tubuh Kristus menangis kepada Tuhan untuk terobosan dalam masalah mendesak di zaman kita. Pada malam 17 Mei selama WPA, 100.000 orang percaya dari semua denominasi, termasuk 20.000 pendoa syafaat anak terlatih dan 20.000 pemuda, akan berkumpul di stadion nasional Jakarta untuk pertemuan doa besar. Acara doa akan dihubungkan langsung ke 200 kota di Indonesia di mana akan ada pertemuan-pertemuan serupa diperkirakan mencapai 2 juta atau lebih. Menggabungkan dengan Global Day of Prayer siaran melalui TV satelit, puluhan juta akan mengambil bagian dari seluruh dunia, menyatukan doa-doa mereka untuk membentuk sejarah dunia kita!

Biarkan "gelombang baru" kemuliaan-Nya memenuhi bumi!

Saturday, May 12, 2012

Religion In World


Religion is a collection of cultural systems, belief systems, and worldviews that relate humanity to spirituality and, sometimes, to moral values. Many religions have narratives, symbols, traditions and sacred histories that are intended to give meaning to life or to explain the origin of life or the universe. They tend to derive morality, ethics, religious laws or a preferred lifestyle from their ideas about the cosmos and human nature.
The word religion is sometimes used interchangeably with faith or belief system, but religion differs from private belief in that it has a public aspect. Some religions have organized behaviors, clergy, a definition of what constitutes adherence or membership, congregations of laity, regular meetings or services for the purposes of veneration of a deity or for prayer, holy places (either natural or architectural), and/or scriptures. The practice of a religion may also include sermons, commemoration of the activities of a god or gods, sacrifices, festivals, feasts, trance, initiations, funerary services, matrimonial services, meditation, music, art, dance, public service, or other aspects of human culture. However, there are examples of religions for which some or many of these aspects of structure, belief, or practices are absent.
The development of religion has taken different forms in different cultures. Some religions place an emphasis on belief, while others emphasize practice. Some religions focus on the subjective experience of the religious individual, while others consider the activities of the religious community to be most important. Some religions claim to be universal, believing their laws and cosmology to be binding for everyone, while others are intended to be practiced only by a closely defined or localized group. In many places religion has been associated with public institutions such as education, hospitals, the family, government, and political hierarchies. Anthropologists John Monoghan and Peter Just state that, "it seems apparent that one thing religion or belief helps us do is deal with problems of human life that are significant, persistent, and intolerable. One important way in which religious beliefs accomplish this is by providing a set of ideas about how and why the world is put together that allows people to accommodate anxieties and deal with misfortune.
Some academics studying the subject have divided religions into three broad categories: world religions, a term which refers to transcultural, international faiths; indigenous religions, which refers to smaller, culture-specific or nation-specific religious groups; and new religious movements, which refers to recently developed faiths. One modern academic theory of religion, social constructionism, says that religion is a modern concept that suggests all spiritual practice and worship follows a model similar to the Abrahamic religions as an orientation system that helps to interpret reality and define human beings, and thus religion, as a concept, has been applied inappropriately to non-Western cultures that are not based upon such systems, or in which these systems are a substantially simpler construct.

Thursday, March 1, 2012

Cinta Kasih Yesus

Gambaran singkat mengenai kasih ini mengungkapkan hidup yang tidak mementingkan diri sendiri, sesuatu yang bertentangan dengan hidup mementingkan sendiri dari dunia ini. Yang luar biasa, Tuhan telah memberikan kepada mereka yang menerima AnakNya, Yesus, sebagai Juruselamat mereka dari dosa, kemampuan untuk mengasihi sebagaimana Dia mengasihi. Dia memberikan ini melalui kuasa Roh Kudus (lihat Yohanes 1:12; 1 Yohanes 3:1, 23, 24). Suatu tantangan dan hak istimewa yang luarbiasa!

Kasih (Allah) tidak memaksakan diri pada orang lain. Orang-orang yang datang kepadaNya, datang kepadaNya sebagai respons terhadap kasihNya. Kasih (Allah) menyatakan kemurahan pada semua orang. Kasih (Yesus) berbuat baik kepada semua orang tanpa memandang bulu. Kasih (Yesus) tidak cemburu pada apa yang orang lain miliki, hidup sederhana tanpa mengeluh. Kasih (Yesus) tidak membesar-besarkan diri sekalipun Dia dapat mengalahkan semua orang lain. Kasih (Allah) tidak menuntut ketaatan. Allah tidak menuntut ketaatan dari sang Anak, namun sang Anak secara sukarela menaati BapaNya di surga. ”Dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku” (Yohanes 14:31). Kasih (Yesus) selalu memperhatikan kepentingan orang lain.