Gereja City Harvest di singapore yang berdampak bagi kota |
Menurut
paradigm lama, gereja adalah “am” atau kudus, sehingga sebagian orang
menafsirkan bahwa gereja tidak boleh berhubungan dengan hal-hal dalam dunia
ini. Gereja menjadi eklusive, memisahkan diri dan tidak memberikan dampak sama
sekali bagi lingkungan, kota dan bangsa. Namun, pada hari-hari terakhir ini,
gereja (pribadi orang percaya) harus mengutus orang-orang kudusnya untuk terjun
dalam 7 bidang ini (Keluarga, Gereja – Kerohanian, Pendidikan, Pemerintah dan
Politik, Media Seni Hiburan dan Olahraga, Perdagangan – Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi), oleh sebab itu gereja harus siap dan tanggap untuk mengutus
orang-orang yang diperlengkapi dengan nilai-nilai kerajaan Allah kedalam dunia
ini untuk menjadi garam dan terang dunia. Gereja juga harus terbuka, dinamis,
dialogis pada situasi perkembangan dimasyarakat dengan sikap yang positif,
kritis, kreatif dan realities untuk memberikan dampak yang besar bagi dunia
ini. (Rom 1:14; 12:1-2; 1 Kor 9:19-23).
Gereja
harus menanamkan nilai-nilai kerajaan diseluruh bidang yang ada dalam dunia
ini. Di dalam injil Matius 6:10 “Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti disorga.” Ayat ini menegaskan agar hidup kita dapat
menghadirkan kerajaan Allah didalam seluruh aspek yang ada dalam dunia ini.
Tugas siapakah ini? Jelas ini adalah
tugas dari gereja. Kalau bukan tugas gereja, siapakah yang akan menghadirkan
kerajaan Allah bagi dunia ini. Sebab, gereja adalah duta Allah dan gereja juga
merupakan perpanjangan tangan Tuhan.
No comments:
Post a Comment